Selasa, 23 Juni 2015

Potensi dan Masalah Wilayah Mikro

Hai selamat siang pembaca blog,

Seteah kami medalami kondisi wilayah studi kami, kami mulai merangkum potensi dan permasalahan yang kami temui dari berbagai aspek yang kami dalami, yaitu sebagai berikut:
Dari segi aspek disik alam kami menentukan potensi wilayah studi kami yaitu topografi daerah yang datar, hal ini cukup baik karena tanah cukup stabil untuk pengembangan wilayah. Namun disamping itu dari aspek fisik juga memiliki permasalahan yaitu rawan bencana banjir rob, kenaikan air laut akibat pemanasan global serta abrasi. Sedangkan dari segi aspek penggunaan lahan, wilayah kami dapat dikembangkan untuk dijadikan kawasan pariwisata dengan pengembangan kawasan perlindungan alam guna mengatasi permasalahan fisik yang telah diketahui sebelumnya (abrasi, banjir rob dan kenaikan air laut). Berdasarkan literatur yang kami temukan bahwa dalam mengatasi permasalahan seperti kerawanan bencana banjir rob serta abrasi lebih baik dilakukan dengan pengembangan secara alamiah seperti pengembangan kawasan hutan mangrove, sand nourishment, dune stabilization; dibandingkan dengan pengembangan secara buatan seperti tanggul laut dan pemecah ombak. Sehingga pengembangan yang lebih ramah lingkungan dinilai lebih baik untuk melindungi lingkungan  hidup manusia serta makhluk hidup lainnya yang tinggal di ekosistem alam. Hal inilah yang melandasi kami untuk lebih mengembangkan perlindungan lingkungan yang lebih ramah lingkungan.
Dari segi sarana prasarana kami menemukan bahwa potensi aksesbilitas Desa Mororejo cukup baik karena berada dekat dengan jalur lingkar Kecamatan Kaliwungu. Namun wilayah ini juga minim moda transportasi umum untuk sampai hingga lokasi perancangan wilayah mikro yang disebabkan oleh lahan yang masih belum difungsikan secara maksimal. Disamping itu permasalahan yang cukup pelu penangannan serius yaitu pada pengelolaan persampahan. Masih terdapat banyak sampah yang berhamburan terutama di pesisir pantai yang disebabkan karena rendahnya keperdulian terhadap lingkungan. Sehingga diperlukan penanganan dan penindakan secara tegas dari pihak pengelola Pantai Ngebum atau masyarakat desa serta organisasi lokal dalam menindak bagi pelancong yang membuang sampah sembarangan.
Sedangkan dari segi non fisik Desa Mororejo memiliki lembaga dan organisasi yang sangat perduli terhadap pembangunan dan perlindungan lingkungan yang lebih baik sehingga dapat lebih diberdayakan dalam melindungi lingkungan dan membangun desa. Namun masih belum adanya tindakan dari pemerintah untuk lebih mengembangankan kawasan pariwisata dan memunculkan kawasan konservasi lingkungan yang baik menjadikan Desa Mororejo kurang berkembang dalam mengelola pariwisata Pantai Ngebum. Pantai Ngebum sampai sekarang masih hanya dikelola oleh warga sekitar tanpa adanya intervensi dari pemerintah. Sehingga diperlukan adanya pengembangan pariwisata yang lebih baik disamping memiliki peran dalam perlindungan lingkungan di pesisir Desa Mororejo.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar