Selasa, 23 Juni 2015

Penetuan Tema Messo

Selamat siang kawan pembaca blog

   Setelah kami mulai mendapatkan potensi dan permasalahan yang ada di wilayah mikro kami, kami pun mencoba mendalami konsep makro yang diberikan pada Term Of Reference (TOR) yang diberikan oleh tim dosen mata kuliah Studio Perancangan dan Pembangunan Kota yaitu Konsep Perancangan Neighboorhoof Unit dalam Penataan Kawasan Bahari Terpadu Kota Kendal. Konsep makro inilah yang nantinya menjadi sebuah panduan kami untuk mengangkat sebuah tema yang akan kita gunakan untuk mengembangkan dan membangun wilayah mikro serta diharapkan dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut. Konsep tersebut diharapkan dapat mengangkat perekonomian warga di daerah tersebut dan sekitarnya serta dapat melindungi lingkungan agar menciptakan kawasan bahari yang berkelanjutan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa konsep ini akan mengangkat perekonomian warga sehingga diharapkan juga membutuhkan campur tangan masyarakat setempat dalam mengelola kawasan yang akan dibuat nantinya.

Tema makro tersebut nantinya akan lebih diperinci lagi menjadi tema meso yang nantinya akan dibuat perencanaan pembangunan kawasan di Kabupaten Kendal. Oleh karena permasalahan yang kami temui lebih mengarah pada kondisi fisik alam yaitu banjir rob serta abrasi maka kami mengangkat tema Resillient City atau Kota yang Tahan Terhadap Bencana Alam. Konsep ini memeiliki 4 indikator dalam pengembangannya yaitu sebagai berikut:
1.    Leadership and Strategy (Kepemimpinan dan Strategi)
Indikator yang satu ini berkaitan dengan segala tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh para pemegang kebijakan guna melindungi dan mensejahterakan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Didalamnya terdapat 3 cara yang dapat ditempuh yaitu dengan
·         Mendorong kepemimpindan dan manajemen perkotaan yang lebih efektif;
·         Meningkatkan hubungan antara  para pemangku kebijakan dan masyarakat untuk dapat bekerjasama untuk membangun daerah serta meningkatkan kemudahan mendapatkan informasi terbaru akan hal apapun dari wilayah yang mereka tinggali;
·         Membangun kota yang lebih baik dengan lebih terintegrasi dan bersifat jangka panjang.
2.    Health and Wellbeing (Kesehatan dan Kesejahteraan)
Indikator ini untuk mengedepankan pemenuhan kehidupan yang layak bagi masyarakat dengan menyediakan kebutuhan dasar dan fasilitas penunjang kesehatan yang baik. Ada 3 indikator untuk dapat dilakukan:
·         Meminimalisasi kerentanan manusia dalam mendapatkan kebutuhan dasarnya seperti dalam mendapatkan makanan, air bersih, sanitasi, sumber listrik, bahan bakar, serta tempat tinggal.
·         Memperluas lapangan usaha untuk mendukung kehidupan masyarakat serta memberikan pelatihan keterampilan yang bagus. Lalu diberikan tunjangan seperti asuransi untuk mendukung kehidupan mereka. Serta pemberian akses tak terbatas dalam memiliki pekerjaan terlepas dari ras, etnis, agama, jenis kelamin, atau orientasi seksual.
·         Meningkatkan fasilitas kesehatan yang dapat melindungi masyarakat dari berbagai penyakit, pencegahan penyebarannya dan pada saat keadaan darurat. Disamping itu dilakukan pengembangan sanitasi yang lebih baik.
3.    Economy and Society (Ekonomi dan Sosial)
Indikator ini digunakan untuk memastikan berkembangnya ekonomi masyarakat dengan mendalami pengembangan potensi lokal yang dimiliki. Terdapat 3 indikator yang dapat dilakukan:
·         Meningkatkan kepercayaan antar individu, masyarakat dan pemerintah kota untuk saling mendukung dan menciptakan identitas dan budaya yang kuat. Maka terbentuklah sebuah organisasi komunitas yang saling terhubung sehingga lebih kuat dalam mengembangkan perekonomian lokal mereka.
·         Meningkatkan penegakan hukum di wilayah tersebut guna pencegahan kejahatan dan korupsi. Menciptakan sistem peradilan yang transparan  akan meningkatkan keamanan dalam mengembangkan perekonomian itu sendiri.
·         Menjaga sumberdaya keuangan serta dana kontingensi untuk mempertahankan investasi kota. Dengan usaha perekonomian yang berkelanjutan maka akan menghasilkan dana yang berkelanjutan pula dan dapat digunakan untuk mengganti kerugian dari situasi yang tidak terduga sebelumnya. Sehingga perekonomian dapat berjalan setelah terjadinya sebuah kondisi yang tidak terduga.
4.    Infrastructure and Environment (Infrastruktur dan Lingkungan)
Dengan adanya pelayanan sarana dan prasarana yang baik maka dapat meningkatkan kualitas mobilitas dan aksesbilitas yang baik pula. Ada 3 indikator yang dapat dilakukan:
·         Dengan adanya mobilitas dan komunikasi yang handal maka konektivitas antar satu tempat dengan tempat lain dapat terjalin lebih baik. Hal ini menumbuhkan lingkungan yang positif untuk hidup dan bekerja.
·         Penyediaan layanan kritis guna memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan bencana yang terjadi secara tiba-tiba dan manajemen yang baik guna melindungi masyarakat.

·         Melakukan berbagai pembangunan yang tepat guna berkurangnya paparan fisik dan erentanan dalam pengelolaan lingkungan. Konservasi lingkungan dengan perlindungan alami sangat baik dilakukan.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar