Selamat siang kawan pembaca
blog
Setelah kami mulai mendapatkan potensi
dan permasalahan yang ada di wilayah mikro kami, kami pun mencoba mendalami
konsep makro yang diberikan pada Term Of
Reference (TOR) yang diberikan oleh tim dosen mata kuliah Studio
Perancangan dan Pembangunan Kota yaitu Konsep Perancangan Neighboorhoof Unit
dalam Penataan Kawasan Bahari Terpadu Kota Kendal. Konsep makro inilah yang
nantinya menjadi sebuah panduan kami untuk mengangkat sebuah tema yang akan
kita gunakan untuk mengembangkan dan membangun wilayah mikro serta diharapkan
dapat mengatasi segala permasalahan yang terjadi di wilayah tersebut. Konsep
tersebut diharapkan dapat mengangkat perekonomian warga di daerah tersebut dan
sekitarnya serta dapat melindungi lingkungan agar menciptakan kawasan bahari
yang berkelanjutan. Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa konsep ini akan
mengangkat perekonomian warga sehingga diharapkan juga membutuhkan campur
tangan masyarakat setempat dalam mengelola kawasan yang akan dibuat nantinya.
Tema makro tersebut nantinya akan
lebih diperinci lagi menjadi tema meso yang nantinya akan dibuat perencanaan
pembangunan kawasan di Kabupaten Kendal. Oleh karena permasalahan yang kami
temui lebih mengarah pada kondisi fisik alam yaitu banjir rob serta abrasi maka
kami mengangkat tema Resillient City
atau Kota yang Tahan Terhadap Bencana Alam. Konsep ini memeiliki 4 indikator
dalam pengembangannya yaitu sebagai berikut:
1.
Leadership and Strategy (Kepemimpinan dan Strategi)
Indikator yang satu ini
berkaitan dengan segala tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh para
pemegang kebijakan guna melindungi dan mensejahterakan masyarakat yang tinggal
di wilayah tersebut. Didalamnya terdapat 3 cara yang dapat ditempuh yaitu
dengan
·
Mendorong
kepemimpindan dan manajemen perkotaan yang lebih efektif;
·
Meningkatkan
hubungan antara para pemangku kebijakan
dan masyarakat untuk dapat bekerjasama untuk membangun daerah serta
meningkatkan kemudahan mendapatkan informasi terbaru akan hal apapun dari
wilayah yang mereka tinggali;
·
Membangun
kota yang lebih baik dengan lebih terintegrasi dan bersifat jangka panjang.
2.
Health and Wellbeing (Kesehatan dan Kesejahteraan)
Indikator ini untuk
mengedepankan pemenuhan kehidupan yang layak bagi masyarakat dengan menyediakan
kebutuhan dasar dan fasilitas penunjang kesehatan yang baik. Ada 3 indikator
untuk dapat dilakukan:
·
Meminimalisasi
kerentanan manusia dalam mendapatkan kebutuhan dasarnya seperti dalam
mendapatkan makanan, air bersih, sanitasi, sumber listrik, bahan bakar, serta
tempat tinggal.
·
Memperluas
lapangan usaha untuk mendukung kehidupan masyarakat serta memberikan pelatihan
keterampilan yang bagus. Lalu diberikan tunjangan seperti asuransi untuk
mendukung kehidupan mereka. Serta pemberian akses tak terbatas dalam memiliki
pekerjaan terlepas dari ras, etnis, agama, jenis kelamin, atau orientasi
seksual.
·
Meningkatkan
fasilitas kesehatan yang dapat melindungi masyarakat dari berbagai penyakit,
pencegahan penyebarannya dan pada saat keadaan darurat. Disamping itu dilakukan
pengembangan sanitasi yang lebih baik.
3.
Economy and Society (Ekonomi dan Sosial)
Indikator ini digunakan untuk
memastikan berkembangnya ekonomi masyarakat dengan mendalami pengembangan
potensi lokal yang dimiliki. Terdapat 3 indikator yang dapat dilakukan:
·
Meningkatkan
kepercayaan antar individu, masyarakat dan pemerintah kota untuk saling
mendukung dan menciptakan identitas dan budaya yang kuat. Maka terbentuklah
sebuah organisasi komunitas yang saling terhubung sehingga lebih kuat dalam
mengembangkan perekonomian lokal mereka.
·
Meningkatkan
penegakan hukum di wilayah tersebut guna pencegahan kejahatan dan korupsi.
Menciptakan sistem peradilan yang transparan
akan meningkatkan keamanan dalam mengembangkan perekonomian itu sendiri.
·
Menjaga
sumberdaya keuangan serta dana kontingensi untuk mempertahankan investasi kota.
Dengan usaha perekonomian yang berkelanjutan maka akan menghasilkan dana yang
berkelanjutan pula dan dapat digunakan untuk mengganti kerugian dari situasi
yang tidak terduga sebelumnya. Sehingga perekonomian dapat berjalan setelah
terjadinya sebuah kondisi yang tidak terduga.
4.
Infrastructure and Environment (Infrastruktur dan
Lingkungan)
Dengan adanya pelayanan sarana
dan prasarana yang baik maka dapat meningkatkan kualitas mobilitas dan
aksesbilitas yang baik pula. Ada 3 indikator yang dapat dilakukan:
·
Dengan
adanya mobilitas dan komunikasi yang handal maka konektivitas antar satu tempat
dengan tempat lain dapat terjalin lebih baik. Hal ini menumbuhkan lingkungan
yang positif untuk hidup dan bekerja.
·
Penyediaan
layanan kritis guna memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan bencana
yang terjadi secara tiba-tiba dan manajemen yang baik guna melindungi
masyarakat.
·
Melakukan
berbagai pembangunan yang tepat guna berkurangnya paparan fisik dan erentanan
dalam pengelolaan lingkungan. Konservasi lingkungan dengan perlindungan alami
sangat baik dilakukan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar